Jumat, 11 Juli 2008

INTERVENSI KEPERAWATAN

PEMASANGAN KATETER

Definisi :
Kateterisasi merupakan tindakan keperawatan dengan cara memasukkan kateter ke kandung kemih melalui uretra yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan eliminasi dan sebagai pengambilan bahan pemeriksaan .

Indikasi :
1.Tipe Intermitten :
Tidak mampu berkemih 8-12 jam setelah operasi
Rtensi akut setelah trauma uretra
Tidak mampu berkemih akibat obat sedative
Cedera pada tulang belakang
Degenarasi neuromuskuler secara progresif
Pengeluaran urin residual

2.Tipe inwelling :
Obstruktif aliran urine
Pascaoperasi uretra dan struktur disekitarnya
Obstruksi uretra
Inkontinensia dan disorientasi berat

PERSIAPAN ALAT
1.Hand scoon steril
2.Kateter steril sesuai dengan ukuran dan jenis
3.Duk steril
4. Jelly
5.Larutan pembersih antiseptic ( kapas sublimate )
6.Spuit
7.Aquadest
8.Perlak
9.Pinset anatomi
10.Benkok
11.Urinal bag
12.Sampiran

PELAKSANAAN
1.Cuci tangan
2.Jelaskan prosedur
3.Atur ruangan
4.Gunakan handscoon steril
5.Bersihkan vulva dengan kapas sublimat dari atas kebawah sampai bersih (wanita),dan untuk laki-laki tarik prepusium kebawah kemudian bersihkan dari dalam keluar sampai bersih
6. Beri pelumas atau jelli pada kateter (kurang lebih 2,5 – 5 cm ) lalu masukkan ke orifisium uretra secara perlahan sambil meminta pasien nafas dalam, masukkan 2,5 -5 cm atau hingga urine keluar ( wanita ), untuk laki- laki posisikan penis sesuai anatomi lalu masukkan secara berlahan 7,5-10cm atau hingga urine keluar
7.Setelah selesai, isi balon dengan cairan aquadest menggunakan spuit
8.Lepaskan duk lubang
9.Sambungkan kateter dengan urobag dan fiksasi ke arah samping
10.Rapikan alat
11.Cuci tangan
12.Dokumentasi

SIKAP :
1.Hati-hati
2.Teliti
3.Sopan




MEMASANG KONDOM KATETER
PERSIAPAN ALAT
1.Hand scoon
2.Air sabun
3.Pengalas
4.Kondom kateter
5.Urinal bag
6.Bengkok
7.Sampiran

PELAKSANAAN
1.Cuci tangan
2.Jelaskan prosedur
3.Paang sampiran
4.Pasang perlak/ pengalas
5.Gunakan hand scoon
6.Atur posisi pasien dengan terlentang
7.Bersihkan daerah genetalia dengan sabun dan bilas dengan air bersih hingga bersih dan keringkan
8.Lakukan pemasangan kondom dengan menyisakan 2,5 – 5 cm ruang antara gland penis dengan ujung kondom
9.Lekatkan batang penis dengan perekat elastis, tapi jangan terlalu ketat
10.Hubungkan ujung kondom kateter dengan urobag
11.Rapikan alat
12.Cuci tangan




MENYIAPKAN FECES UNTUK BAHAN PEMERIKSAAN
Definisi
Merupakan cara yang dilakukan untuk mengambil feces sebagai bahan pemeriksaan , yaitu pemeriksan lengkap dan pemeriksaan kultur
1.Pemeriksaan feces lengkap merupakan pemeriksaan feces yang terdiri atas pemeriksaan warna, bau, konsistensi, lender, darah dan lain-lain
2.Pemeriksaan feces kultur merupakan pemeriksaan feces melalui biakan

PERSIAPAN ALAT
1.Tempat penampung atau botol penampung beserta penutup
2.Etiket khusus
3. Dua batang lidi kapas sebagai alat untuk mengambil feces

PELAKSANAAN
1.Cuci tangan
2.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3.Anjurkan pasien untuk BAB lalu ambil feces dengan lidi kapas yang disediakan
4.Masukkan bahan pemeriksaan kedalam botol yang telah disediakan
5. Catat nama pasien dan tanggal pengambilan bahan pemeriksaan
6.Cuci tangan



MEMBANTU PASIEN BUANG AIR BESAR DENGAN MENGGUNAKAN PISPOT


Definisi
Merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu buang air besar secara mandiri dikamar kecil dengan cara membantu menggunakan pispot untuk BAB ditempat tidur dan bertujuan memenuhu kebutuhan eliminasi alvi

PERSIAPAN ALAT
1.Alas/ perlak
2.Pispot
3.Air bersih
4.Tisu
5.Sampiran
6.Hand scoon

PELAKSANAAN
1.Cuci tangan
2.Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
3.Pasang sampiran
4.Gunakan sarung tangan
5.Pasang pengalas dibawah gluteal
6.Tempatkan pispot dibawah gluteal, tanyakan pada pasien apakah sudah nyaman atau belum, kalau belum atur sesuai dengan kebutuhan
7.Anjurkan pasien untuk BAB dipispot yang sudah disediakan
8.Setelah selesai , siram dengan air hingga bersih dan keringkan dengan tisu
9.Rapikan alat dan tempat tidur pasien
10.Cuci tangan




MEMBERIKAN HUKNAH RENDAH DAN HUKNAH TINGGI

Definisi
Huknah rendah :
Merupakan tindakan keperawatan dengan cara memasukkan cairan hangat ke dalam kolon desenden dengan menggunakan kanula rectal melalui anus dengan tujuan :
1.Mengosongkan usus pada proses pra bedah agar dapat mencegah terjadinya obstruksi makanan sebagai dampak dari pasca operasi
2.Merangsang BAB bagi pasien yang mengalami kesulitan BAB

Huknah Tinggi
Merupakan tindakan keperawatan dengan cara memasukkan cairan hangat ke dalam kolon asenden dengan menggunakan kanula usus bertijuan untuk mengosongkan usus pasien pra bedah atau untuk prosedur diagnostic

PERSIAPAN ALAT
1.Perlak
2.Irigator lengkap dengan kanula usus/ kanula rectal
3.Cairan hangat kurang lebih 700 ml – 1000 ml dengan suhu 40,5-43 derajat celcius pada orang dewasa
4.Bengkok
5.Jelli
6.Pispot
7.Sampiran
8.Hand scoon
9.Tisu

PELAKSANAAN
1.Cuci tangan
2.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3.Atur ruangan, pasang sampiran
4.Atur posisi pasien : miring kekiri ( huknah rendah ) / miring ke kanan ( huknah tinggi )
5.Pasang pengalas/ perlak
6.Pakai hand scoon
7.Irigator diisi cairan hangat sesuai dengan suhu badan dan hubungkan dengan kanula rectal ( huknah rendah )/ dengan kanula usus ( huknah tinggi), kemudian cek aliran dengan membuka kanula dan keluarkan air ke bengkok serta berikan jelli pada ujung kanula
8.Masukkan kanula rectum kurang lebih 15 cm ke dalam rectum kearah kolon desenden dan pegang irrigator setinggi 50 cm dr tempat tidur ( huknah rendah) / masukkan kanula usus kurang lebih 15-20 cm( huknah tinggi ) sambil pasien diminta nafas dalam dan tinggikan irrigator setinggi 30 cm dari tempat tidur dan buka klem sehingga air mengalir sampai pasien menunjukkan keinginan untuk BAB
9.Anjurkan pasien untuk menahan sebentar bila mau BAB, pasang pispot atau anjurkan ke toilet. Jika pasien tidak mampu mobilisasi jalan, bersihkan daerah genetalia hingga bersih
10.Cuci tangan
11.Catat jumlah feses yang keluar, warna, konsistensi dan respon pasien
















MEMBERIKAN GLISERIN
Definisi
Merupakan tindakan keperawatan dengan memasukkan cairan gliserin ke dalam poros usus dengan menggunakan spuit gliserin, bertujuan : merangsang peristaltic usus sehingga pasien dapat buang air besar dan juga digunakan untuk persiapan operasi.

PERSIAPAN ALAT
1.Spuit gliserin
2.Gliserin dalam tempatnya
3.Bengkok
4.Pengalas
5.Sampiran
6.Hand scoon
7.Tisu

PELAKSANAAN
1.Cuci tangan
2.Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
3.Atur ruangan, pasang sampiran
4.Atur posisi pasien ( miring kekiri ) dan berikan pengalas dibawah gluteal serta buka pakaian bagian bawah pasien
5.Gunakan hand scoon, kemudian isis spuit dengan gliserin kurang lebih 10-20 cc dan cek kehangatan cairan gliserin
6.Masukkan gliserin perlahan – lahan ke dalam anus denga cara tangan kiri mendorong perenggangan daerah rectum, tangan kanan memasukkan spuit ke dalam anus sampai pangkal kanula dengan ujung spuit diarahkan ke depan dan anjurkan pasien nafas dalam
7.Pasang pispot/ anjurkan pasien ke toilet
8.Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan

Tidak ada komentar: